20220913_053303_631fb39fd02d4.jpeg

Dukung Upaya Membangun Taman Pangan Lokal

15 Apr 2022 s/d 15 Apr 2022

Pandemi Covid 19, menyebabkan tidak hanya mobilitas orang yang terganggu tapi juga mobilitas pangan. Kegiatan menamam bibit sayuran maupun tanaman obat menjadi gencar dilakukan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, tapi juga menjaga kebugaran agar tidak mudah terkena virus covid-19. Pada periode Januari-Juni 2021 dana masyarakat yang terkumpul sebesar Rp 15 juta rupiah, dan diberikan sebagai modal awal bagi 3 komunitas yang bergerak untuk melakukan kegiatan tanaman di lahan kosong di sekitar rumah mereka.
Komunitas pertama adalah komunitas karang taruna di Catur Jaya, Depok. Komunitas ini terbentuk karena salah satu anggota yang telah beternak lele dan kemudian berdasarkan kesepakatan kelompok memperluas lahan peternakan lele dengan menggunakan lahan kosong milik RT. Dana sebesar Rp 5 juta dibelikan peralatan pembuatan kolam, bibit lele dan perawatan untuk 3 bulan pertama.
Komunitas kedua adalah Komunitas Ibu Jamu, dimana komunitas ini terbentuk karena maraknya kebutuhan akan minuman sehat yang diyakini dapat meningkatkan stamina dan membantu pemulihan Penderita Covid-19. Disisi lain Komunitas Ibu Jamu membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan baru untuk dapat memproduksi dan mengemas produknya dengan lebih higienis dan memperluas pasar. Dana sebesar Rp 5 juta digunakan untuk mengadakan pelatihan yang memperdalam pengetahuan tentang kandungan setiap rempah dan pengolahan yang lebih baik  dan juga pengemasan.
Komunitas ketiga adalah komunitas di Panti Asuhan yang terletak di Bandung, Jawa Barat. Dimana terdapat lahan untuk bertanam sayuran yang diupayakan oleh pengurus panti asuhan dan anak-anak panti. Dana hibah yang diberikan untuk memperbaharui alat-alat pertanian seperti cangkul, membeli benih baru dan menyiapkan lahan.
Terlepas dari beberapa kekurangan lain misalnya mundurnya jadwal pelaksanaan kegiatan, beberapa perubahan kegiatan, program ini menyumbang pencapaian yang memberikan harapan terhadap keberlanjutan kegiatan antara lain:
1.    Munculnya kelompok muda, baik laki-laki maupun perempuan yang mulai saling berkolaborasi dan memahami pentingnya pangan lokal.
2.    Mulai terbangun relasi antara komunitas lokal dengan para aparat pemerintah, setidaknya pada tingkatan kelurahan/desa sehingga mereka mulai memiliki pengetahuan mengenai aspek pembangunan dan isu pangan.
Durasi pelaksanaan program yang kurang dari satu tahun dirasakan terasa kurang, terlebih dengan segala kekurangan yang ada seperti sulitnya pertemuan fisik, terlebih jika ada anggota yang terpapar covid-19. Diharapkan ke depan pemberian dana hibah kecil ini bisa diberikan dalam waktu yang lebih panjang dengan tetap melakukan review berkala terhadap kegiatan komunitas.